Senin, 11 Januari 2010

Mengenal Daun Dewa





Mengenal Daun Dewa
Oleh : J. Haryadi

Sekilas Info

Nama ilmiah Daun dewa adalah : Gynura divaricata, Gynura segetum (Lour) Merr, atau dikenal juga dengan nama Gynura pseudochina. Tergolong dalam family Asteraceae/Compositae. Daun Dewa disebut juga bluntas China, Samsit, atau San Qi Cao (China) berasal dari dari Myanmar dan Daratan China. Tanaman ini masuk ke Indonesia pada jaman Kompeni (VOC) melalui Srilanka.


Tumbuhan semak ini biasanya hidup pada ketinggian 0 sampai 1.000 m di atas permukaan laut  dan tumbuh liar di beberapa kawasan hutan di Indonesia. Bentuk batangnya lunak dan berwarna hijau dengan alur memanjang. Tanaman ini tergolong pendek seperti tanaman yang biasa ditanam dalam pot, rata-rata tingginya hanya mencapai 30 cm sampai 50 cm.

Daunnya tunggal berambut lebat dengan warna putih, bertangkai pendek, berbentuk bundar telur berujung lancip. Panjang daun sekitar 8-20 cm dan lebar berkisar 5-10 cm Permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua, terdapat garis ungu di bagian tepi, sedangkan daun di bawahnya berwarna hijau muda. Bunganya terletak di bagian ujung batang, berwarna kuning berbentuk bonggol. Terdapat umbi akar yang berwarna putih ke abu-abuan dengan panjang antara 3-6 cm dan berdiameter sekitar 3 cm. 
Daun Dewa sangat mudah dikembangbiakkan yaitu melalui stek dan dapat tumbuh subur tanpa perawatan khusus.

Penelitian


Empat mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pernah mengadakan penelitian pada tahun 2003 untuk meneliti khasiat daun dewa bagi penyembuhan kanker. Atas dasar pemikiran bahwa proses perkembangan sel kanker sama dengan proses pertumbuhan pembuluh-pembuluh darah baru, ke empat mahasiswi tersebut menguji efek ekstrak daun dewa terhadap pertumbuhan pembuluh darah baru. Mereka menggunakan telur ayam yang sudah memiliki embrio di dalamnya sebagai bahan percobaan.


Ekstrak daun dewa yang mereka peroleh dengan menggunakan etanol diteteskan ke telur-telur itu dalam jumlah berbeda. Mereka juga menyiapkan sebutir telur yang berada dalam lingkungan yang sama sebagai perbandingan.


Hasilnya, cukup mencengangkan. Ternyata ekstrak daun dewa terbukti dapat menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru. Pertumbuhannya terhambat sebanding dengan jumlah tetes ekstrak daun dewa yang diberikan. Semakin tinggi jumlah tetes ekstrak daun dewa, semakin terhambat pertumbuhan pembuluh-pembuluh darah baru tersebut. Sementara itu, pertumbuhan pembuluh darah baru di telur yang tidak ditetesi ekstrak daun dewa tetap normal atau tidak terhambat.

Memang masih diperlukan penelitian lebih jauh mengenai khasiat daun dewa ini. Namun Prof Hembing, dalam paparannya di televisi, memasukkan daun dewa sebagai obat kanker/tumor selain temu putih. Menurutnya, daun dewa juga bisa untuk mengobati kesemutan, liver berlemak dan asam urat.

Khasiat

Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan zat kimia seperti saponin, minyak atsiri, flavonoid, dan tanin. Efek farmakologisnya dapat mencairkan darah yang beku, menghentikan pendarahan, menurunkan panas, membersihkan racun, penghilang nyeri, dan anti radang. Dalam farmakologi cina disebutkan tumbuhan ini memiliki rasa khas dan sifat netral.

Khasiat dari daun ini bagi penderita ginjal dan juga tumor akan merasa agak ringan jika dikonsumsi secara teratur. Dan juga berkhasiat memberantas kutil pada kulit. Cara penyajiannya untuk mengobati kutil, cukup lima helai daun dilumatkan bersama gula kelapa secukupnya, lalu dilumatkan pada kutil yang akan diberantas, dan dibalut pada kain. Kutil yang ringan biasanya akan ikut terlepas.

Resep Obat Tradisional Dari Daun Dewa

Penyakit kanker :

Daun dewa segar 4 gram; Akar daruju 7 gram; Herba benalu 3 gram; air 120 ml. Semua bahan tersebut ditumbuk halus lalu ditambahkan air mendidih, disaring dan diminum 1 hari sekali @ 100 ml selama 30 hari.

Tekanan darah tinggi :
Daun dewa segar 3-7 helai; buah mengkudu muda 1 buah; Air 110 ml. Semua bahan lalu diseduh dan diminum 1-2 kali sehari @ 100 ml  selama 1 bulan.

Kencing manis :
Daun dewa 5 helai dicampur Air 110 ml, lalu diseduh dan diminum 1 kali sehari @ 100 ml.

Pembersih luka :
Daun dewa secukupnya dicampur air secukupnya. Daun dewa ditumbuk halus lalu dimasukkan ke dalam air. Luka yang kotor dimasukkan ke dalam air yang dicampur daun dewa.

Luka bakar dan luka teriris :
Umbi daun dewa ditumbuk halus, tambahkan sedikit gula merah sehingga menjadi adonan seperti salep. Ramuan tersebut dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit, lalu dibalut.

Sakit Jantung :
Ambil umbi segar 10 gram, tumbuk halus, tambahkan air 1/2 gelas, saring ampasnya, minum airnya setiap sore, atau 2-4 lembar daun dilalap 3 kali sehari.

Digigit ular atau binatang berbisa :
Umbi diltumbuk sampai hancur lalu ditempelkan ditempat bekas gigitan binatang tersebut.

Menurunkan panas/deman anak :
Ambil beberapa helai daun dewa, lalu tumbuk. Air perasannya diminumkan pada anak yang sedang panas secukupnya.

Kutil :
Ambil 5 lembar daun dewa, tumbuk sampai halus, kemudian tempelkan pada kutil, lalu dibalut mengunakan perban. Biarkan selama satu hari dan boleh dilepas pada keesokan harinya.

Bisul dan Koreng :
Ambil daun dewa dan daun sosor bebek, keduanya dengan ukuran sama banyak, lalu ditumbuk halus. Tempelkan ramuan ini pada bisul atau koreng, lalu dibalut.

Pendarahan pada Wanita, Pembengkakan payudara, batuk/muntah darah :
Ambil sebatang pohon Daun Dewa lengkap dengan umbinya (sekitar 15 gram), dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas dan biarkan air sampai tinggal setengahnya. Setelah dingin, dibagi untuk 3 kali minum yaitu pagi, siang dan sore. Lakukan berulang kali sampai penyakit tersebut sembuh.

Sumber Tulisan : 


* * *

Sabtu, 09 Januari 2010

Mengenal Bunga Rosella




Mengenal Bunga Rosella
Oleh : J. Haryadi

Sejarah Singkat


Tanaman Rosella ( Hibiscus Sabdariffa Linn)  memiliki lebih dari 300 spesies yang tumbuh dan tersebar di daerah tropis dan non tropis. Umumnya tumbuhan ini ditanam sebagai tanaman hias dan beberapa diantaranya dipercaya memiliki kasiat medis, salah satu diantaranya adalah Rosella Merah atau Rosella.


Setiap daerah mempunyai sebutan sendiri untuk tanaman ini. Misalnya di Malaysia, Rosella disebut Asam Paya, Asam Kumbang atau Asam Susur. Sedangkan di India Barat disebut dengan nama Jamaican Sorrel. Di Jepang di sebut Kezeru, di Arab disebut Karkade, di Sudan, Rosella diproses menjadi minuman tradisional yang dinamakan Karkadeh dan merupakan minuman kebangsaan orang Sudan. Lain lagi di Afrika, biji Rosella dimakan karena dipercaya mengandung minyak tertentu

Di Indonesia sendiri beragam sebutan untuk bunga Rosella ini. Ada yang menyebutnya Teh Rosella, Hibiscus Tea, Teh Mekkah, Teh Yaman. Di Jawa Tengah orang menyebutnya Merambos Hijau. Di Pagar Alam (Sumatera Selatan) orang menyebutnya Kesew Jawe. Orang Padang menyebutnya Asam Jarot. Di Muara Enim (Sumatera Selatan) masyarakat menyebutnya Asam Rejang.

Sekitar tahun 1576,  M. de L’Obel , seorang ahli tumbuh-tumbuhan yang berasal dari Belanda menemukan bunga Rosella ( Hibiscus Sabdariffa Linn) ditanam di halaman sebuah rumah di Pulau Jawa. Beberapa orang berpendapat kalau bunga Rosella berasal dari India Timur. Diduga tanaman ini dibawa oleh pedagang India ketika mereka datang ke Indonesia sekitar abad ke-14. Saat itu tanaman ini belum begitu dikenal seperti sekarang, mungkin karena belum diketahui khasiatnya.

Informasi lain menyebutkan, para budak dari Afrika mempunyai andil dalam menyebarkan pertumbuhan bunga Rosella ini ke berbagai negara di dunia seperti  Sudan, Mexico, Jamaica, Brazil, Panama, hingga beberapa negara bagian Amerika dan Australia. Selanjutnya bunga Rosella ini namanya menjadi tenar hampir ke seluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia. Bunga Rosella ini juga dikenal dengan sebutan Teh Merah.

Pada tahun 2006, dilakukan penelitian tentang manfaat medis dari Rosella Merah dan diperoleh hasil terdapat 1,7 mm mol/prolox antioksidan. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan kumis kucing yang antioksidannya teruji klinis meluruhkan batu ginjal.

Manfaat Bunga Rosella


Hasil penelitian menunjukkan, kelopak bunga Rosella banyak mengandung beberapa senyawa, yaitu asam sitrat, asam malat, vitamin C, antosian, protein dan flavonoid. Kandungan flavonoid bernama gossypetine, hibiscetine dan sabdaretine menpunyai kerja sebagai antioksidan, yaitu aktivitas yang dapat melawan radikal bebas. Radikal bebas adalah perusak sel tubuh yang menyebabkan sel mengalami pertumbuhan yang tidak normal.

Daun, buah, dan bijinya juga berperan sebagai diuretik, antisariawan, dan pereda nyeri

Kelopak Rosella juga dapat mengatasi panas dalam, sariawan, kolesterol tinggi, hipertensi, gangguan jantung, sembelit, mengurangi resiko osteoporosis, dan mencegah kanker darah.

Cara yang sangat populer, bunga Rosella yang sudah dikeringkan bisa dimanfaatkan dengan cara diseduh air panas dan ditambah gula secukupnya seperti halnya menyeduh air teh.Bunga Rosella segar juga dimanfaatkan menjadi berbagai bentuk makanan seperti puding, campuran salad, selai, sirup dan bahan pewarna manisan.

Selain rasanya yang enak, Rosella yang satu ini memang memiliki efek farmakologis yang cukup lengkap seperti :
Ø      Diuretik (melancarkan air seni)
Ø      Onthelmintic(membasmi cacing)
Ø      Anti bakteri
Ø      Antiseptik
Ø      Anti radang
Ø      Menurunkan panas
Ø      Meluruhkan dahak
Ø      Menurunkan tekanan darah
Ø      Mengurangi kekentalan darah
Ø      Menstimulasi gerak peristaltik usus

Sebuah penelitian baru-baru ini yang dilakukan oleh Chau-Jong Wang, seorang  ilmuwan dari Chung San Medical University di Taiwan, menemukan sebuah metode baru untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Hasil penelitiannya menyebutkan bunga Rosella ini mampu mengurangi jumlah plak yang menempel pada dinding pembuluh darah. Rosella juga memiliki potensi untuk mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL).


Penelitian Chau-Jong Wang terbukti bahwa kelopak bunga Rosella mempunyai efek anti-hipertensi, kram otot dan anti infeksi-bakteri. Dalam eksperimen tersebut ditemukan juga bahwa ekstrak kelopak bunga Rosella dapat mengurangi efek alkohol pada tubuh kita, mencegah pembentukan batu ginjal, dan memperlambat pertumbuhan jamur/bakteri/parasit yang menjadi penyebab demam tinggi.

Kelopak bunga Rosella juga diketahui membantu melancarkan peredaran darah dengan mengurangi derajat kekentalan darah. Hal Ini bisa terjadi karena asam organic, poly-sakarida dan flavonoid yang terkandung dalam ekstrak kelopak bunga Rosella sebagai Farmakologi. Tidak kalah pentingnya kelopak bunga tersebut mengandung vitamin C, vitamin A, dan asam amino. Asam amino yang diperlukan tubuh, 18 diantaranya terdapat dalam kelopak bunga rosella, termasuk arginin dan legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Selain itu, rosella juga mengandung protein dan kalsium.

Tumbuhan yang juga dikenal sebagai penghasil serat ini juga dapat diolah menjadi campuran salad, puding, bahkan asinan serta syirup disamping teh Rosella yang sudah sangat terkenal. Sebagai obat tradisional, rosella berkhasiat sebagai antiseptik, aprodisiak, diuretik, pelarut, sedativ, dan tonik.

Khasiat

Jika Rosella Tea diminum secara rutin 3 gelas per hari ( ± @ 150cc ), dapat mencegah kekurangan nutrisi, karena pada Rosella terdapat kandungan gizi dan asam amino yang cukup lengkap.

Jika Rosella Tea diminum secara rutin 5 gelas per hari ( ± @ 150cc ), dalam jangka waktu tertentu, sangat berkhasiat pada :
1. Mengurangi kekentalan darah (viskositas)
2. Merangsang keluarnya empedu dari hati (Choleretic)
3. Mencegah Asteriosklerosis.
4. Menurunkan tekanan darah (Hypertensive)
5. Meningkatkan daya kerja usus (Peristaltic)
6. Mengobati cacingan (Antelmintic) dan anti bakteri
7. Mematikan Mycobacterium Tuberculosis penyebab TBC
8. Anti diabetic
9. Anti kejang (Anti Pasmodic)
10. Mangurangi batuk
11. Meningkatkan stamina (Tonikum)
12. Memperlancar buang air kecil
13. Mencegah serangan jantung
14. Antiseptic usus
15. Mencegah asam urat
16. Mengurangi kencanduan alkohol dan narkoba

Catatan : Cara membuatnya sangat mudah, seduh saja sekitar 5-7 kelopak bunga dengan air panas, lalu tunggu kira-kira 5 menit dan siap untuk di minum. Rasa dari minuman ini seperti asam jawa. Kalo yang punya sakit maag harus hati hati dan menambahkan kadar airnya. Kalau mau tambah gula boleh juga, tapi lebih baik dicampur pake madu saja sebagai pemanisnya.

Sumber tulisan :
3.      http://gealgeol.com