Mengenal Daun Dewa
Oleh : J. Haryadi
Sekilas Info
Nama ilmiah Daun dewa adalah : Gynura divaricata, Gynura segetum (Lour) Merr, atau dikenal juga dengan nama Gynura pseudochina. Tergolong dalam family Asteraceae/Compositae. Daun Dewa disebut juga bluntas China , Samsit, atau San Qi Cao (China ) berasal dari dari Myanmar dan Daratan China . Tanaman ini masuk ke Indonesia pada jaman Kompeni (VOC) melalui Srilanka.
Tumbuhan semak ini biasanya hidup pada ketinggian 0 sampai 1.000 m di atas permukaan laut dan tumbuh liar di beberapa kawasan hutan di Indonesia . Bentuk batangnya lunak dan berwarna hijau dengan alur memanjang. Tanaman ini tergolong pendek seperti tanaman yang biasa ditanam dalam pot, rata-rata tingginya hanya mencapai 30 cm sampai 50 cm.
Daunnya tunggal berambut lebat dengan warna putih, bertangkai pendek, berbentuk bundar telur berujung lancip. Panjang daun sekitar 8-20 cm dan lebar berkisar 5-10 cm Permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua, terdapat garis ungu di bagian tepi, sedangkan daun di bawahnya berwarna hijau muda. Bunganya terletak di bagian ujung batang, berwarna kuning berbentuk bonggol. Terdapat umbi akar yang berwarna putih ke abu-abuan dengan panjang antara 3-6 cm dan berdiameter sekitar 3 cm.
Daun Dewa sangat mudah dikembangbiakkan yaitu melalui stek dan dapat tumbuh subur tanpa perawatan khusus.
Penelitian
Empat mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pernah mengadakan penelitian pada tahun 2003 untuk meneliti khasiat daun dewa bagi penyembuhan kanker. Atas dasar pemikiran bahwa proses perkembangan sel kanker sama dengan proses pertumbuhan pembuluh-pembuluh darah baru, ke empat mahasiswi tersebut menguji efek ekstrak daun dewa terhadap pertumbuhan pembuluh darah baru. Mereka menggunakan telur ayam yang sudah memiliki embrio di dalamnya sebagai bahan percobaan.
Ekstrak daun dewa yang mereka peroleh dengan menggunakan etanol diteteskan ke telur-telur itu dalam jumlah berbeda. Mereka juga menyiapkan sebutir telur yang berada dalam lingkungan yang sama sebagai perbandingan.
Hasilnya, cukup mencengangkan. Ternyata ekstrak daun dewa terbukti dapat menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru. Pertumbuhannya terhambat sebanding dengan jumlah tetes ekstrak daun dewa yang diberikan. Semakin tinggi jumlah tetes ekstrak daun dewa, semakin terhambat pertumbuhan pembuluh-pembuluh darah baru tersebut. Sementara itu, pertumbuhan pembuluh darah baru di telur yang tidak ditetesi ekstrak daun dewa tetap normal atau tidak terhambat.
Memang masih diperlukan penelitian lebih jauh mengenai khasiat daun dewa ini. Namun Prof Hembing, dalam paparannya di televisi, memasukkan daun dewa sebagai obat kanker/tumor selain temu putih. Menurutnya, daun dewa juga bisa untuk mengobati kesemutan, liver berlemak dan asam urat.
Khasiat
Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan zat kimia seperti saponin, minyak atsiri, flavonoid, dan tanin. Efek farmakologisnya dapat mencairkan darah yang beku, menghentikan pendarahan, menurunkan panas, membersihkan racun, penghilang nyeri, dan anti radang. Dalam farmakologi cina disebutkan tumbuhan ini memiliki rasa khas dan sifat netral.
Khasiat dari daun ini bagi penderita ginjal dan juga tumor akan merasa agak ringan jika dikonsumsi secara teratur. Dan juga berkhasiat memberantas kutil pada kulit. Cara penyajiannya untuk mengobati kutil, cukup lima helai daun dilumatkan bersama gula kelapa secukupnya, lalu dilumatkan pada kutil yang akan diberantas, dan dibalut pada kain. Kutil yang ringan biasanya akan ikut terlepas.
Resep Obat Tradisional Dari Daun Dewa
Penyakit kanker :
Daun dewa segar 4 gram; Akar daruju 7 gram; Herba benalu 3 gram; air 120 ml. Semua bahan tersebut ditumbuk halus lalu ditambahkan air mendidih, disaring dan diminum 1 hari sekali @ 100 ml selama 30 hari.
Tekanan darah tinggi :
Daun dewa segar 3-7 helai; buah mengkudu muda 1 buah; Air 110 ml. Semua bahan lalu diseduh dan diminum 1-2 kali sehari @ 100 ml selama 1 bulan.
Kencing manis :
Daun dewa 5 helai dicampur Air 110 ml, lalu diseduh dan diminum 1 kali sehari @ 100 ml.
Pembersih luka :
Daun dewa secukupnya dicampur air secukupnya. Daun dewa ditumbuk halus lalu dimasukkan ke dalam air. Luka yang kotor dimasukkan ke dalam air yang dicampur daun dewa.
Luka bakar dan luka teriris :
Umbi daun dewa ditumbuk halus, tambahkan sedikit gula merah sehingga menjadi adonan seperti salep. Ramuan tersebut dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit, lalu dibalut.
Sakit Jantung :
Ambil umbi segar 10 gram, tumbuk halus, tambahkan air 1/2 gelas, saring ampasnya, minum airnya setiap sore, atau 2-4 lembar daun dilalap 3 kali sehari.
Digigit ular atau binatang berbisa :
Umbi diltumbuk sampai hancur lalu ditempelkan ditempat bekas gigitan binatang tersebut.
Menurunkan panas/deman anak :
Ambil beberapa helai daun dewa, lalu tumbuk. Air perasannya diminumkan pada anak yang sedang panas secukupnya.
Kutil :
Ambil 5 lembar daun dewa, tumbuk sampai halus, kemudian tempelkan pada kutil, lalu dibalut mengunakan perban. Biarkan selama satu hari dan boleh dilepas pada keesokan harinya.
Bisul dan Koreng :
Ambil daun dewa dan daun sosor bebek, keduanya dengan ukuran sama banyak, lalu ditumbuk halus. Tempelkan ramuan ini pada bisul atau koreng, lalu dibalut.
Pendarahan pada Wanita, Pembengkakan payudara, batuk/muntah darah :
Ambil sebatang pohon Daun Dewa lengkap dengan umbinya (sekitar 15 gram), dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas dan biarkan air sampai tinggal setengahnya. Setelah dingin, dibagi untuk 3 kali minum yaitu pagi, siang dan sore. Lakukan berulang kali sampai penyakit tersebut sembuh.
Sumber Tulisan :
* * *
0 komentar:
Posting Komentar